Arsip Februari 2022
Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69% Sepanjang 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2021 sudah kembali ke zona positif, setelah pada tahun 2020 mencatat pertumbuhan negatif 2,07% yoy. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mencatat, pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun lalu sebesar 3,69% yoy. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2021 ini masuk ke dalam kisaran perkiraan pertumbuhan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sebesar 3,5% yoy hingga 4,2% yoy dengan titik tengah 3,7% yoy.  Pun, ini masuk ke dalam kisaran perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang sebesar 3,2% yoy hingga 4% yoy dengan titik tengah 3,6% yoy. Pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun ini juga tak lepas dari kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 yang mencapai 5,02% yoy,setelah pada kuartal III-2021 tumbuh 3,51% yoy, kemudian pada kuartal II-2021 tumbuh 7,07% yoy, dan pada kuartal I-2021 masih berada di zona negatif 0,71% yoy. Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
Selengkapnya
Cadangan Devisa Turun Tipis Menjadi US$ 141,3 miliar Pada Januari 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa turun tipis pada akhir Januari 2022. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa pada Januari 2022 sebesar US$ 141,3 miliar, turun dibandingkan Desember 2021 yang sebesar US$ 144,9 miliar. Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penurunan posisi cadangan devisa pada Januari 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di Bank Indonesia sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan membaiknya aktivitas perekonomian. “Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” ujar Erwin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/2). Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi. Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
Selengkapnya
Neraca Pembayaran Indonesia Catatkan Defisit Rendah US$ 0,8 miliar di Kuartal IV 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV 2021 tetap baik sehingga menopang ketahanan eksternal. Bank Indonesia (BI) melaporkan NPI pada kuartal IV 2021 mencatat defisit rendah sebesar US$ 0,8 miliar, ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang berlanjut di tengah transaksi modal dan finansial yang mencatat defisit. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, dengan perkembangan tersebut, NPI secara keseluruhan tahun 2021 mencatat surplus yang cukup tinggi mencapai US$ 13,5 miliar. “Posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2021 meningkat menjadi sebesar US$ 144,9 miliar atau setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional,” tutur Erwin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/2). Adapun, di periode ini transaksi berjalan melanjutkan surplus sebesar US$ 1,4 miliar (0,4% dari PDB), meskipun lebih rendah dari capaian surplus sebesar US$ 5,0 miliar (1,7% dari PDB) pada kuartal sebelumnya. Surplus transaksi berjalan tersebut didukung oleh surplus neraca perdagangan barang seiring tetap kuatnya kinerja ekspor yang dipengaruhi oleh permintaan global dan akselerasi harga komoditas ekspor, khususnya batu bara. Sejalan perbaikan aktivitas ekonomi domestik dan tetap kuatnya ekspor, impor juga tumbuh meningkat sehingga menahan surplus neraca perdagangan barang lebih lanjut. Kinerja transaksi berjalan juga ditopang oleh peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder yang disebabkan oleh kenaikan penerimaan hibah Pemerintah di bidang kesehatan untuk penanganan pandemi Covid-19. Di sisi lain, defisit neraca jasa meningkat terutama akibat melebarnya defisit jasa transportasi sejalan dengan peningkatan pembayaran jasa freight impor barang. Sementara itu, defisit neraca pendapatan primer meningkat seiring dengan perbaikan kinerja korporasi pada periode laporan. Kemudian, kinerja transaksi modal dan finansial pada kuartal IV 2021 tetap terjaga terutama ditopang oleh surplus investasi langsung di tengah ketidakpastian keuangan global yang berlanjut. “Optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi domestik mendorong aliran masuk neto investasi langsung pada kuartal IV 2021 sebesar US$ 3,4 miliar, naik dibandingkan dengan capaian surplus US$ 3,2 miliar pada kuartal sebelumnya,” jelas Erwin. Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
Selengkapnya