Arsip Maret 2022
Harga Batubara Naik, Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Melonjak 231% Sepanjang 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencetak kinerja apik sepanjang tahun lalu. Emiten tambang batubara ini membukukan kenaikan laba bersih dan pendapatan. Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian KONTAN, Senin (7/3), PTBA membukukan laba bersih senilai Rp 7,90 triliun per akhir Desember 2021. Realisasi ini melesat 231,47% dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, PTBA hanya membukukan laba bersih senilai Rp 2,38 triliun pada 2020. Dus, laba per saham dasar dan dilusian Bukit Asam meningkat, dari semula Rp 213 menjadi Rp 702 pada akhir 2021. Meningkatnya laba bersih PTBA seiring dengan kenaikan pendapatannya. Emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini mengantongi pendapatan senilai Rp 29,26 triliun. Jumlah ini naik 68,9% dari pendapatan bersih pada 2020 sebesar Rp 17,32 triliun. Namun, sejumlah beban milik PTBA terpantau naik. Misal, beban pokok pendapatan yang naik 23,68% dari semula Rp 12,75 triliun menjadi Rp 15,77 triliun. Beban umum dan administrasi naik 79,22% menjadi Rp 2,58 triliun dari semula Rp 1,44 triliun. Pun demikian dengan beban penjualan dan pemasaran yang naik 46,53% menjadi Rp 1,01 triliun. Emiten pelat merah ini juga mengalami kenaikan beban keuangan menjadi Rp 158,42 miliar dari sebelumnya Rp 132,51 miliar. Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Tax Amnesty Jilid II Telah Terkumpul Rp 2,48 Triliun per 7 Maret 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah peserta Program Pengungkapan Sukarela (PPS) alias program pengampunan pajak (tax amnesty) jilid II makin bertambah. Pemerintah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, pendapatan dari Pajak Penghasilan (PPh) yang diterima negara sudah mencapai Rp 2,48 triliun dari total pengungkapan harta Rp 23,97 triliun nilai harta bersih, pada Senin (7/3). Harta itu diungkap oleh 19.703 wajib pajak dengan 22.111 surat keterangan. Adapun, PPS dilakukan secara online melalui akun wajib pajak di situs https://djponline.pajak.go.id/account/login dalam jangka waktu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu dengan standar WIB. Lebih rinci, deklarasi harta dalam negeri dan repatriasi oleh wajib pajak mencapai Rp 20,98 triliun. Sementara itu, deklarasi harta luar negeri mencapai Rp 1,46 triliun. Adapun harta yang diinvestasikan telah mencapai Rp 1,52 triliun. Peserta PPS memiliki pilihan untuk menempatkan investasinya di SBN atau secara langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang hilirisasi sumber daya alam atau energi baru dan terbarukan (EBT). Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
Harga Batubara Meroket, Begini Dampaknya ke Emiten Semen
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batubara menjadi salah satu komoditas energi yang harganya meroket sepanjang tahun ini. Harga batubara kini masih bertahan di atas level US$ 300 per ton. Alhasil, kenaikan harga batubara turut menambah beban emiten semen. Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Antonius Marcos menyebut, kenaikan harga batubara akhir-akhir ini memang cukup memberatkan. Sebab, komponen energi merupakan salah satu komponen utama biaya produksi semen. Dalam menghadapi kenaikan harga batubara, INTP melakukan antisipasi dengan melakukan bauran atau mixing batubara untuk mendapatkan campuran batubara dengan biaya yang paling efisien. Di samping itu, INTP juga terus melakukan upaya peningkatan konsumsi energi alternatif. Marcos mengatakan, untuk mempertahankan margin keuntungan, tentunya menaikkan harga jual adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dan harus dilakukan. “Dan kami akan melakukannya secara bertahap dan berhati hati,” terang Marcos kepada Kontan.co.id, Sabtu (5/3). Di sisi lain, Marcos mengatakan, sejauh ini INTP belum menikmati harga batubara dengan skema domestic market obligation (DMO). Secara hitam di atas putih, pemerintah memang menerapkan harga batubara untuk industri semen maksimal US$ 90 per ton. Namun kenyataannya, para pemain batubara tidak serta langsung mengikuti arahan dari Pemerintah tersebut. “Oleh karena itu kami sangat berharap, Pemerintah benar-benar melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan DMO ini, sehingga semua pabrikan semen dapat mendapatkan manfaat yang sama,” pungkas dia. Dalam keterangannya, Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Lilik Unggul Raharjo mengatakan, selain kondisi kelebihan pasokan atau overcapasity dan pandemi yang masih berlanjut, industri semen juga mengalami tantangan kenaikan harga batubara di 2021 akibat krisis energi global. Kenaikan harga ini berdampak pada biaya energi yang berkontribusi sekitar 30% pada biaya produksi. Untuk itu, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini akan berfokus pada inisiatif-inisiatif berorientasi pembangunan berkelanjutan, mulai dari aplikasi digitalisasi untuk operasional yang efisien, pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan batubara, dan menurunkan emisi karbon. Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Sederet Upaya Pemerintah Untuk Terus Dorong Pemulihan Ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, akselerasi pemulihan ekonomi tahun ini akan ditentukan oleh respon kebijakan ekonomi yang tepat. Selain vaksinasi dan disiplin pengendalian pandemi, pemerintah sudah menyusun kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, terukur dan efektif, efektivitas implementasi agenda reformasi struktural, baik implementasi UU Cipta Kerja dan UU perpajakan, upaya menjaga stabilitas harga-harga, utamanya pangan dan energi, dan penciptaan lapangan kerja secara signifikan dan kesiapan bertransformasi digital serta berinovasi untuk masa depan. Adapun menurutnya, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 yang saat ini dialokasikan Rp 455,62 triliun, telah diarahkan untuk mendorong pemulihan di berbagai sektor dengan tetap mengedepankan keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi. “PEN 2022 dirancang fleksibel dan responsif terhadap dinamika yang terjadi dan disederhanakan menjadi tiga kluster, yaitu Kluster Kesehatan, Kluster Perlindungan Sosial, dan Kluster Penguatan Pemulihan Ekonomi,” tutur Airlangga dalam keterangan resminya, Senin (28/3). Guna mengakselerasi pemulihan sejak awal tahun 2022, Pemerintah menjalankan kebijakan front loading melalui program-program PEN diantaranya melalui perpanjangan subsidi bunga KUR 3%, perpanjangan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk jenis otomotif tertentu. Kemudian, perpanjangan insentif PPN DTP Perumahan, Perluasan Bantuan Tunai PKL, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN) di 212 kabupaten/kota prioritas pengentasan kemiskinan ekstrem, serta percepatan penyaluran berbagai perlinsos, seperti PKH, Kartu Sembako dan Kartu Prakerja. Selain itu, Indonesia juga dipercaya untuk memegang Presidensi G20, sebuah forum kerja sama ekonomi internasional beranggotakan 19 negara dan Uni Eropa. Terdapat 3 hal yang menjadi fokus utama Indonesia yakni penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Terdapat 438 kegiatan selama Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 yang tersebar di 25 kota lokasi di seluruh Indonesia. Pelaksanaan berbagai kegiatan Presidensi G20 tersebut diperkirakan dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, serta pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor. Dengan semangat untuk “Pulih Bersama”, Presidensi G20 Indonesia 2022 diharapkan berkontribusi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional dan global. Hal ini diperlukan untuk memanfaatkan momentum Presidensi G20 dan mendorong peran Perguruan Tinggi, terutama akademisi dan mahasiswa untuk kerja sama yang berkelanjutan, inklusif, dan berwawasan lingkungan melalui kelompok kerja di dalam G20 yaitu Youth20 dan Think20. “Semoga acara Conference Economic dan Business Innovation ini dapat menjadi forum untuk menumbuhkan ide-ide baru dan program konkret dari seluruh civitas akademika di Universitas Widyagama Malang dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional serta mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera,” imbuh Airlangga. Lebih lanjut, akselerasi pemulihan ekonomi di tahun 2022 ini utamanya didorong oleh pandemi yang lebih terkendali dan cakupan vaksinasi yang jauh lebih tinggi, sehingga mendorong confidence masyarakat dan pulihnya aktivitas ekonomi. Indikator sektor riil menunjukkan prospek yang baik di awal tahun 2022, dimana Indeks Keyakinan Konsumen di level optimis 113,10 pada Februari 2022. Sementara itu pertumbuhan impor bahan baku tercatat sebesar 29,98% (yoy) dan barang modal sebesar 20,98% (yoy) di Februari 2022, serta berlanjutnya Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur di level ekspansif 51,2 per Febuari 2022. Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari