Subsidi Membengkak, Begini Cara Pemerintah Genjot Penerimaan Negara
30/05/2022

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah berupaya meningkatkan pundi-pundi negara pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan pengeluaran pemerintah tahun ini yang diramal membengkak, termasuk bertambahnya anggaran subsidi energi.

Belanja negara di akhir tahun 2022 diperkirakan tembus Rp 3.106,4 triliun. Nilai ini lebih besar Rp 392,3 triliun dari target awal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp 2.714,2 triliun.

Khusus untuk anggaran subsidi energi, diperkirakan mencapai Rp 208,9 triliun, naik Rp 74,9 triliun dari target awal APBN 2022 yang dipatok Rp 134 triliun. Angka ini belum termasuk kenaikan utang pemerintah kepada PT Pertamina dan PT PLN karena batalnya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), elpiji, maupun tarif listrik.

Untuk mendanai pembengkakan anggaran belanja subsidi tersebut, pemerintah mengandalkan penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), maupun Sisa Anggaran Lebih (SAL), selain menambah utang.

Dari sisi pajak, hingga akhir tahun realisasinya diperkirakan mencapai Rp 1.450 triliun hingga Rp 1.485 triliun. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari target Rp 1.265,00 triliun.

Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Ihsan Priyawibawa mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan semua potensi dan sumber daya yang ada. Mulai pengawasan pembayaran yang dilakukan soal sumber penerimaan tahun berjalan, hingga pengujian kepatuhan material wajib pajak.

Dari sisi PNBP, pemerintah memperkirakan realisasi akhir tahun mencapai Rp 481,6 triliun, lebih tinggi dari target awal sebesar Rp 335,6 triliun. Selain karena kenaikan harga komoditas, PNBP juga akan didorong oleh meningkatnya layanan kementerian dan lembaga (K/L).

Direktur PNBP Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan Kemenkeu Kuria Chairi bilang, PNBP layanan K/L akan membaik seiring dengan adanya inovasi dan mulai pulihnya aktivitas masyarakat sejalan dengan penurunan kasus Covid-19.

"Mudah-mudahan dengan penurunan kasus Covid-19 (PNBP) akan ada peningkatan," kata Kurnia kepada KONTAN, Minggu (29/5).

Adapun dari sisi SAL, pemerintah berencana menggunakan dana sebesar Rp 50 triliun dari pos anggaran tersebut, pada tahun ini.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono memperkirakan, penerimaan pajak tahun ini juga bakal moncer, melanjutkan tren tahun lalu. Hitungan Prianto, penerimaan pajak tahun ini bisa mencapai Rp 1.631 triliun.

Sementara itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan penerimaan PNBP akhir tahun mencapai 200% dari target awal. Hal ini dorong oleh komponen SDA dan setoran dividen badan usaha milik negara (BUMN) yang kembali membaik.

Reporter: Bidara Pink, Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Kembali ke halaman artikel
Artikel Terbaru
Arsip